Setelah sempat kecewa dengan smartfren akibat kurang teliti membaca sms (paket internet yang saya kira sudah terdaftar ternyata belum, abis dah pulsa 100 ribu yang baru saya isi), akhirnya saya “menyerah” juga dengan membeli kembali paket internet-nya pada keesokan harinya walaupun cuma yang 45 ribu. Saya menumpahkan kekesalan dengan browsing sepuasnya. Sampai saya menemukan laman dari majalah detik yaitu di www.majalahdetik.com (sebelumnya saya hanya tahu majalah digital ini ada di halaman utama detik.com). Dilaman tersebut anda bisa mendapatkan majalah gratis dari edisi terbaru sampai edisi yang terdahulu.
Setelah membaca beberapa edisi, saya menilai berita yang disampaikan cukup berimbang dan sangat menarik untuk dibaca.
Ada berita yang menurut saya cukup menggelitik di Majalah detik edisi 16-22 Januari 2012, dimana antar sesama anggota DPR saling jualan “ikan“ (kamsudnya apa nih??). Ceritanya bermula ketika Sutan Batoegana ( tau khan politisi partai demokrat yang pede abis gitu deh) tidak ada angin tidak ada hujan, Sutan melemparkan dagangannya, ikan salmon, ke partai tetangga, Partai Golkar dan PKS. Salmon yang dimaksud Sutan adalah kepanjangan dari intelektual kagetan asal ngomong. Politisi ‘ikan salmon’ yang dimaksudnya adalah orang-orang yang terus memasalahkan audit forensik Bank Century. “Ikan salmon adalah label untuk intelektual kagetan yang asal bicara. Asal tampil beda saja, pokoknya hajar terus,” katanya.